Kala 1928 mengumandangkan Sajak Pertiwi
Melambangkan kesatuan dan persatuan
W.R. Supratman melantang memecah ruang
Tertunduk khidmat terdengar getir
Aku.....
Di kala itu,
Digelar tinggi, dijunjung sakti,
Dipuja dan dihormati
Aku......
Di kala itu dibaca lantang
Serentak petir di kala sunyi
Tapi,
Siapakahku ini sekarang?
Sumpah ataukah serapah
Pemuda ataukah penjudi
Pemudi ataukah penggoda
Berserakan di ujung kota menemani sepi Kutaradja
Menghias gemerlap bintang cakrawala Mesjid Raya
Kemanakah kristalku?
Yang dulunya dielu lalu dibaca dengan bangga
Bangsa lain tertawa gembira
Melihat kita tertunduk kaku membisu dengan dangkalnya ilmu
Menghilang seiring tahun berganti
Kini, sumpah pemudaku tenang bersama ibu pertiwi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar