Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu
bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh
kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama,
hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh
jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya
melihat luar.
Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak
perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu
persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang
tahu persis kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya kita
sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi
manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita
sendiri.
Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa
kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri
sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain
menganggap kita demikian, pada akhirnya tetapi kita sendiri yang tahu
persis apakah kita memang sebaik itu.
Hidup ini adalah perjalanan panjang. Kumpulan dari hari-hari. Di salah
satu hari itu, di hari yang sangat spesial, kita dilahirkan. Kita
menangis kencang saat menghirup udara pertama kali. Di salah satu hari
lainnya, kita belajar tengkurap, belajar merangkak, untuk kemudian
berjalan. Di salah satu hari berikutnya kita bisa mengendarai sepeda,
masuk sekolah pertama kali, semua serba pertama kali. Dan kini kita
penuh dengan kenangan masa kecil yang indah, seperti matahari terbit.
Lantas
hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi
dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari
itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di
salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka,
berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita
tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih
tertawa, untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih
berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak
oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.
Tapi sungguh, jangan dilawan
semua hari-hari menyakitkan itu. Jangan pernah kau lawan. Karena kau
pasti kalah. Mau semuak apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan
tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang. Mau sejijik apa pun
kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap memenuhi janjinya, terbit
dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu. Kau keliru sekali jika
berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan
masalah.
Peluklah semuanya. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian
itu. Hanya itu cara agar hatimu damai. Semua pertanyaan, semua keraguan,
semua kecemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat.
Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita
selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar